Rabu, 10 Desember 2008

KURBAN DAN PELUANG BISNIS KAMBING


Setiap tahun, tepatnya saat perayaan Idul Adha, selalu disertai penyembelihan hewan kurban. Sebagai gambaran, kebutuhan hewan kurban di DKI Jakarta untuk tahun 2008 meliputi 4.667 sapi, 100 kerbau, 33.491 kambing dan 1.892 domba (Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI).
Dari data tersebut, tampak jelas kebutuhan kambing paling tinggi. Fakta ini memberikan imbas bagi usaha ternak kambing, permintaan setiap tahun cenderung meningkat. Tentu saja menjadi peluang yang bagus bagi masyarakat untuk mengembangkan bisnis kambing.


Secara nasional, populasi ruminansia tahun 2008 menunjukkan, sapi potong 11,8 juta ekor, sapi perah 0,4 juta ekor, kerbau 2,2 juta ekor, kambing 15,8 juta ekor dan domba 10,3 juta ekor. Usaha ternak kambing tersebar di seluruh Indonesia, namun sebagian besar secara kecil-kecilan. Adalah Lembaga Zakat dan Infak Dompet Dhuafa, yang melihat prospek bisnis kambing. Sehingga tidak hanya membuat warga miskin menikmati daging saat lebaran, tetapi bisa pula merasakan jadi juragan kambing kecil-kecilan. Melalui program "Kampoeng Ternak", kini dikembangkan budidaya peternakan di 18 propinsi, dengan melibatkan 1.564 petani dan peternak miskin. Kegiatannya meliputi penggemukan 5-8 ekor per peternak, kemudian berkembang menjadi pengembangbiakkan bibit ternak. Selain itu, Kampoeng Ternak berkembang menjadi tempat wisata dan tempat pelatihan.


Nah, setiap peluang sudah seharusnya dimanfaatkan secara optimal. Apalagi dengan adanya kurban yang diselenggarakan secara rutin, setiap tahun, maka prospek pasar kambing tetap cerah. (Atep Afia, diolah dari "Kurban Memberdayakan Rakyat", Kompas, 9 Desember 2008).


Sumber Gambar :



Tidak ada komentar: